karya seniman grafis indonesia yang mendunia

     hello guyss jumpa lagi nihh hehe :D  di artikel kali ini kita bakalan bahas tentang karya-karya seniman grafis indonesia yang mend...


     hello guyss jumpa lagi nihh hehe :D  di artikel kali ini kita bakalan bahas tentang karya-karya seniman grafis indonesia yang mendunia wowww :D  Biar lebih jelas yukk cuss sikatsss :) tau gak sih kalian Community Director 99designs, mengungkapkan bahwa sudah 4.000 dari 17.000 orang Indonesia yang terdaftar sudah pernah memenangkan berbagai kontes yang diselenggarakan. Sejak didirikan tahun 2008, 99designs telah membayarkan lebih dari USD 10 juta kepada desainer dari Indonesia dan Filipina. Dari segi jumlah, Indonesia sudah mengalahkan dominasi Filipina di bidang ini. Secara keseluruhan sudah tercatat 225.000 desainer dari 192 negara yang menjadi anggota di 99designs.

     Fakta di atas menegaskan bahwa sebenarnya banyak sekali desainer grafis berbakat di Indonesia dan data di atas juga membuktikan bahwa profesi sebagai desainer grafis cukup menjanjikan. Para profesional di bidang tersebut bukan hanya secara kuantitas menunjukkan dominasinya, tapi juga secara kualitas. Banyak desainer profesional dari Indonesia yang bekerja di beberapa perusahaan desain internasional hingga menjadi animator film-film box office. Mari kita menengok 10 desainer grafis asal Indonesia yang telah menancapkan karyanya di kancah dunia.

1. Christiawan “Chris” Lie

     Kalau kamu ingat dengan mainan action figure GI Joe dari perusahaan mainan internasional Hasbro. Siapa sangka bahwa beberapa karakter dan desain kemasan dari action figure terkenal ini merupakan buah dari kreativitas orang Indonesia bernama Christiawan Lie atau Chris Lie bersama Caravan Studio. Studio yang didirikannya memang sudah tidak asing lagi di dunia desain mainan, komik, ilustrasi, dan concept art. Hasbro hanya satu dari sederetan nama-nama beken yang menjadi klien Caravan Studio seperti Sony Online Entertainment, Mattel, Wizard of The Coast, Fantasy Flight Games, Capcom, Marvel Studio, Alderac Entertainment, 2K Games, Vicarious Visions, LEGO, Firaxis, Tokyopop, dan masih banyak lagi.


     Klien-klien Caravan Studio kebanyakan berasal dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Kepercayaan internasional ini diperoleh berkat profesionalisme tim Caravan dan hasil karya mereka yang berstandar tinggi. Hebatnya lagi, Caravan Studio kerap dipercaya untuk membuat concept art, atau karya untuk konsep sebuah produk yang pastinya berperan signifikan dalam menentukan arah produk tersebut ke depannya. Chris Lie juga merupakan salah satu pendiri re:ON Comics bersama Andik Prayogo, dan Yudha Negara Nyoman yang diluncurkan Juli 2013. Re:ON didirikan untuk membangun komik Indonesia dan memberikan wahana sehingga komikus Indonesia bisa hidup dari membuat komik berkualitas. Komik Re:ON saat ini memiliki banyak fans yang akrab dipanggil Reonites, dan setiap kali peluncuran edisi komik terbarunya pasti dibanjiri para Reonites.

2. Yolanda “Yo” Santosa


     Yolanda Santosa biasa disapa “Yo” merupakan desainer grafis luar biasa kelahiran Jakarta tahun 1978 yang memiliki segudang prestasi dalam bidang seni grafis. Ia pernah menjadi nominasi Emmy Award selama tiga tahun berturut-turut dengan karya desainnya untuk Desperate Housewives (2005), Ugly Betty (2006), dan Zack Snyder’s 300 (2007). Penghargaan lainnya yang didapat adalah Graphic Design USA 2006 untuk kecermelangannya di Komunikasi dan Desain Grafis, Webby Awards Honoree 2006. Yo juga terlibat dalam proyek ternama lainnya seperti Hulk (2003) dan Herbie Fully Loaded (2005). Proyek yang paling dibanggakan dan berkesan baginya adalah desain untuk Desperate Housewives.

     Selain kreatif, Yo juga memiliki jiwa wirausaha yang kuat. Yo mendirikan Ferroconcrete, perusahaan desain dan branding berpusat di Los Angeles, Amerika Serikat. Perusahaan ini mengarahkan branding Pinkberry yang awalanya memiliki satu outlet menjadi ratusan di seluruh dunia. Yo juga menjabat sebagai salah satu pendiri dan Creative Director di usaha kue kecil modern früute, produsen parfum Commodity, dan sebuah publikasi LA Downtowner.

3. Bayu “Bayo Gale” Santoso


     Bayu Santoso atau dikenal dengan “Bayo Gale” merupakan sosok yang tidak bisa dipandang sembarangan di dunia seni grafis. Dirinya memenangkan kontes bergengsi desain album “V” milik band internasional Maroon 5. Terlebih, kemenangannya didapat ketika ia berumur 19 tahun dan masih menempuh studi di Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta. Desain album “V” tersebut dengan cerdik menggunakan tampak depan harimau dengan motif “V” yang jelas di wajahnya. Konsepnya juga menggabungkan unsur barat dan ornamen nusantara (motif ukiran hayati tradisional).

4. Danton Sihombing


     Menyandang gelar master bidang desain grafis dari Savannah College of Arts and Design (SCAD), Georgia, AS, ia pernah berkarya di sejumlah perusahaan dunia seperti Allied Graphic Arts (AGA), New York. Danton yang memulai karir sejak tahun 1990 juga dikenal sebagai salah satu sosok yang berkontribusi besar pada proyek prestisius revitalisasi brand Marks & Spencer dan Nascar. Danton sendiri baru-baru ini mendapatkan apresiasi dari Majalah Marketeers dengan memasukkan namanya dalam daftar 50 Youth Women Netizen 2015. Danton mendirikan Inkara Brand Consulting sejak tahun 2000. Semula usahanya bergerak di bidang desain komunikasi, namun Danton melihat peluang besar di bidang konsultan merek. Inkara memiliki empat layanan utama yaitu, ekuitas merek, strategi merek, identitas merek dan internal brand engagement.

5. Lucia C. Dambies


     Sejak SMP wanita yang akrab dipanggil Loucee ini sudah bercita-cita menjadi desainer grafis. Setelah lulus dengan predikat cum laude dari Desain Komunikasi Visual, FSRD, ITB di tahun 1999, Loucee kembali ke kota kelahirannya untuk bekerja di Makki & Makki Strategic Communication dan Ellipse Indonesia. Kemudian Loucee melanjutkan studi tingkat Master di program studi Visual Communication Design di Pratt Institute, New York City. Atas karyanya, Loucee ini pernah meraih penghargaan Circle Awardfor Academic Outstanding Achievement dari Pratt Institute. Selama di New York, Loucee sempat bekerja paruh waktu di studio desain grafis legendaris Chermayeff & Geismar dan perusahaan branding Wolff Olins. Loucee yang kini tinggal di Newcastle Upon Tyne, Inggris, bekerja sebagai Head Designer di Wharton Bradley Mack, perusahaan yang bergerak di bidang internet marketing specialist. #salamKreatif - Sumber: wadezig.com

You Might Also Like

1 komentar

Flickr Images