om darwis triadi
12.07hello guyss jumpa lagi nihh hehe :D di artikel kali ini kita bakalan bahas tentang om darwis triadi salah satu sosok inspiratif anak muda yang bergelut dalam bidang kreatif khususnya fotografi :D Biar lebih jelas yukk cuss sikatsss :)
Andreas Darwis Triadi atau yang populer dikenal dengan nama Darwis Triadi lahir di Solo, 15 Oktober 1954. Saat masih kecil, Darwis yang dibesarkan di lingkungan budaya Jawa tradisional ini mulai terasah jiwa seninya. Mulanya ia tertarik dengan lukisan terutama karya Rembrandt. Darwis kagum pada penggunaan cahaya di setiap karya pelukis ternama dunia itu. Pada tahun 1979, Darwis kemudian mengarahkan minatnya ke bidang fotografi. Itu pun setelah sempat berkarier sebagai seorang penerbang. Darwis kemudian mempelajari seluk beluk ilmu fotografi secara otodidak lewat buku-buku literatur dan mengandalkan olahrasa. Darwis juga mengaku sangat menyukai buku-buku berbau petualangan atau wartawan perang. Sebab dari buku-buku itu biasanya selalu terselip karya fotografi yang indah dan humanis. Tak ketinggalan, ilmu desain pun turut dipelajari untuk memperkaya kemampuan artistiknya.
Ia mengawali karirnya hanya dengan bermodal kamera Nikon F pinjaman milik almarhum temannya, Tafi. Darwis hanya membutuhkan waktu sekitar dua tahun hingga akhirnya merasa siap untuk memulai karir profesionalnya sebagai fotografer. Untuk memperkaya wawasan dan pengalamannya di dunia fotografi, Darwis kerap mengambil bagian dalam sejumlah pameran. Berkat ketekunannya, Darwis berhasil menyabet beragam prestasi dan penghargaan yang telah diakui baik di dalam maupun luar negeri.
Ayah dua anak ini sering mendapat kepercayaan untuk menampilkan karyanya di berbagai media dan ajang bergengsi misalnya dalam majalah tahunan Hasselblad yang berskala internasional pada tahun 1990. Dalam kurun waktu bersamaan, Darwis juga sempat mempresentasikan slide andalannya dalam acara Photo Kina International Competition di Köln, Jerman. Kompetisi tersebut digelar dalam rangka Hasselblad International Annual. Pada 1991, majalah internasional Vogue memajang karyanya pada artikel spesial tentang Indonesia. Bron Elektronik AG dari Swiss yang merupakan produsen lampu Broncolor, memilih Darwis Triadi untuk mengisi kalender Broncolor tahun 1997.
Fotografi buat saya seperti denyut nadi kehidupan saya, vibrasi kehidupan, jadi tidak hanya persoalan uang/komersil tapi ada suatu tanggung jawab," kata penggiat Asosiasi Professional Photographer Indonesia (APPI) ini. Lebih lanjut, Darwis menjelaskan bahwa jika bicara fotografi berarti bicara cahaya, maka seorang fotografer yang baik harus benar-benar memahami arti pencahayaan, selain juga dituntut menguasai alat yang digunakan.
Fotografi buat saya seperti denyut nadi kehidupan saya, vibrasi kehidupan, jadi tidak hanya persoalan uang/komersil tapi ada suatu tanggung jawab," kata penggiat Asosiasi Professional Photographer Indonesia (APPI) ini. Lebih lanjut, Darwis menjelaskan bahwa jika bicara fotografi berarti bicara cahaya, maka seorang fotografer yang baik harus benar-benar memahami arti pencahayaan, selain juga dituntut menguasai alat yang digunakan.
Agar publik dapat melihat kemampuannya, Darwis merasa harus memiliki suatu ciri khas. Karena itu ia memutuskan untuk mengambil spesialisasi pada satu bidang. Human interest menjadi pilihannya, walaupun pada perjalanannya ia masih mengerjakan proyek-proyek foto landscape. Spesialisasi foto itu sudah dijalaninya sejak awal berkarir meski saat itu belum populer di Indonesia. Saat ini, Darwis tengah berkonsentrasi pada kecantikan dan fashion fotografi. Di kalangan selebritis, nama Darwis sudah tak asing lagi. Sudah tak terhitung kaum pesohor yang gambarnya pernah diabadikan mantan suami Maria Regina Citra Yuliastuti itu. Hasil jepretan kameranya nampak begitu hidup dan artistik. Sebagai fotografer profesional yang sudah kaya pengalaman, Darwis tentunya sangat memperhatikan segala aspek penunjang kualitas sebuah foto, termasuk hal-hal non teknis. Salah satu contohnya adalah interaksi timbal balik rasa dengan objek foto.
Selain telah banyak melahirkan foto-foto bernilai seni tinggi, Darwis juga menuangkan ilmu fotografinya dalam beberapa buku, misalnya Kembang Setaman, Secret Lighting, serta Terra Incognita Tropicane. Darwis juga mendirikan majalah Indonesian Photography. Uniknya dalam dua buku fotografinya Kembang Setaman dan Secret Lighting, fotografer kawakan ini hanya menyelipkan sedikit tulisan. Alasannya, fotografi itu harus dipraktekkan, jadi teori itu cuma 20%, sedangkan sisanya adalah praktik. Meski begitu, menurut Darwis, harus diakui fotografer generasi muda saat ini punya minat baca yang luar biasa. Sangat jauh dibandingkan fotografer angkatannya yang dinilai malas membaca.
Tak cukup hanya lewat lembaran kertas, Darwis juga kerap membagikan pengalamannya dalam berbagai seminar dan workshop tentang fotografi. Karena dunia fotografi di Indonesia semakin menggeliat dengan banyaknya kaum muda yang berminat menekuni profesi ini secara profesional atau sekadar menyalurkan hobi. Darwis mengungkapkan bahwa Indonesia sekarang ini sedang mengalami euforia di dunia fotografi secara fisik karena adanya rotasi, terlebih sekarang ini banyak situs, blog yang bisa dimanfaatkan untuk mempublikasikan karya foto. Berkembangnya teknologi fotografi digital saat ini juga semakin mempermudah fotografer pemula melakukan praktek secara terus menerus. "Fotografi itu seperti melukis dengan cahaya. Dengan teknologi digital maka proses yang sebelumnya harus melalui proses cetak yang panjang menjadi sangat singkat," urai pria berkumis tebal ini. nah buat kawan kawan yang mau lihat portofolio karya om darwis langsung ajah http://www.adarwistriadi.com/ :D #salamkreatif Oleh : Muchammad Azmi
0 komentar